Minggu, 13 Desember 2009

Ambiguous Feeling


Nothing special
Nothing happen

But today...
I feel like i am going to cry...
To cry a happy tear...

I don't know...
Is it because i met my brother and sister today?
Is it because i met people with the same hobby with me ?
Or is it something else ?

O God !
I don't know what are those feelings are!

O God...
If You kindly enough...
Could You let me live with those feeling ?
Because those ambiguous feeling did fulfilling me

Senin, 15 Juni 2009

Story Of Mine....


Wah udah lama banget ya aku ngga nulis di blogspot ini hihi bukan brarti aku males lho ! ( walaupun kenyataannya kayak gitu hehe... ) yah... kadang-kadang aku ga punya bahan buat nulis di sini nah kalo udah gitu jadi males nulis d ! hehe ( teman-teman ! jangan tiru saya ya ! x) ) oh well... i am just gonna write anything i guess~

hhh... beberapa hari yang lalu kucingku, Muki, mati... duh ga nyangka sama skali! padahal paginya masih makan biasa ! malemnya masi aku gendong2 ! hikz2 Muki.... jadi waktu hari itu aku pergi ke Solo untuk jenguk sodaraku yang sakit, seperti biasa Muki dikasih makan dulu biar ga kelaperan tpi kok pagi itu dya agak aneh ya ? stiap aku panggil dia diem aj... lemes... nengok dikit trus tiduran lagi... knapa ya ? aku waktu itu nggak ngerti kalo Muki udah sakit... cuman namanya kucing ya dia diem aj ga bisa bilang... pagi itu sempet aku gendong sebentar tpi ga seperti biasa yang biasanya berontak2 ( yang langsung aku dekap lebih erat lagi hehe ) tapi dia diem aj... duh knapa ya ?? karena kupikir dia lagi males bercanda aku lepas dari gendonganku trus aku tinggal pergi...
Ya Allah aku bersyukur banget waktu tu masih bisa gendong dya untuk trakhir kali... kalau ngga aku pasti bakal nyesel banget... sepulang dari Solo aku langsung ke dapur untuk ngasih makan si Muki, maklum udah siang pasti dia laper lagipula ni makanannya baru dibeli kmarin sayang kalau ngga dibuka! pikirku, blum sempet ngebuka nenekku bilang ke aku, " Nes, maaf ya..." ujarnya serius aku masih memegang whiskas dan gunting di tangan kananku, " Bukannya simbah ngga ngasih makan si Muki waktu kamu pergi, tapi si Muki mati" jdeeer ! kayak disamber gledek ! tanganku lemas mendengarnya.... sedih bingung ak lempar whiskasnya ke atas meja makan " Ah yang bener mbah !? kok bisa ??? tpi pagi baik2 aj !!" tanyaku spontan yang jelas saja langsung disambut dengan gelengan kepala simbahku yang menandakan kalo dia juga nggak ngerti... hhh seperti ada yang hilang aj, setiap aku ngeliat halaman belakang cuman ada kandangnya yang kosong dan whiskasnya yang masih penuh.... hikz2

ya Allah hikmah yang dapat kuambil, namanya hidup mati makhluk-Mu kami manusia biasa ngga ada yang tau... bisa aj besok... nanti... minggu depan... Wallahualam... tapi yang aku tahu selama kita diberi kesempatan untuk hidup dan terus berjalan di jalan-Mu yang bisa kami lakukan hanya berusaha semaksimal mungkin, seperti Muki setelah diketahui penyebab kematiannya yang ternyata bayinya mati di perut dan itu sudah berlangsung selama 1 minggu... tepat seminggu sebelum kematiannya aku ngeliat dia makan rumput depan rumah, bukan karena dia sudah gila tapi karena dia tau rumput itu sebagai obat penahan nyeri perutnya... mungkin waktu itu dia sudah tau kalau umurnya sudah dekat tapi dia tetap berusaha bertahan sampai seminggu dan itu sudah batasnya... Allahu Akbar...
dan kita yang masih diberi waktu diharapkan untuk terus berusaha semaksimal mungkin dalam hidup ini... senang susah... berat ringan... semuanya sudah Allah rencanakan dan yang dapat kita lakukan hanya berusaha sekuat tenaga, biarlah Allah yang menilai dan memberi hasilnya...
Subhanallah... melalui seekor kucing ( dan bayi2nya ) engkau tunjukan lagi padaku hidayah-Mu...
Allahu Akbar

Sabtu, 04 April 2009

Humoria


SEBELUM MENIKAH...
Cowok : Akhirnya... Aku sudah menunggu saat ini tiba sejak lama...
Cewek : Apakah kau rela kalau aku pergi?
Cowok : Tentu Tidak! Jangan pernah kau berpikiran seperti itu!
Cewek : Apakah Kau mencintaiku ?
Cowok : Tentu! Selamanya akan tetap begitu...
Cewek : Apakah kau pernah selingkuh?
Cowok : Tidak! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu...
Cewek : Maukah kau menciumku?
Cowok : Ya...
Cewek : Sayangku...
SETELAH 5 TAHUN MENIKAH....
tinggal baca dari bawah ke atas....

Kamis, 19 Maret 2009

Tuhan tolong


ku rasa getaran cinta
di setiap tatapan matanya
andai ku coba tuk berpaling
akankah sanggup ku hadapi kenyataan ini

oh tuhan tolonglah aku
jangan lah kau biarkan diriku
jatuh cinta kepadanya

sebab andai itu terjadi
akan ada hati yang terluka
tuhan tolong diriku

Kamis, 26 Februari 2009

Star Ocean The Last Hope


Prologue !

Seri kelima dari star ocean ini dirilis di Xbox 360 mengalami beberapa perubahan seperti grafik (jelas lha...), battle sistem, private action dan lain-lain. Diceritakan bahwa pada thun AD 2064 manusia melakukan kesalahan besar yang ketiga. Perang Dunia ketiga. Senjata-senjata penghancur dilepaskan, menghancurkan daratan dalam sekejab. Orang-orang mempercayainya bahwa itu adalah pertanda dunia akan berakhir. Bumi akan berakhir. Jadi manusia-manusia itu mulai mencari tempat baru di luar angkasa. Yah... kira-kira begitu critanya. Gimana ? science fiction banget ya?. Tapi itulah ciri-ciri star ocean yang kita kenal ^^

Character


Teman-teman akan berperan sebagai Edge Maverick ( エッジ マーベリック ) pemuda berumur 20 tahun yang berasal dari planet bumi dan bersenjatakan pedang. Dalam usahanya untuk menyelamatkan manusia dari kehancuran Edge bergabung dengan oraganisasi SRF. Dia menggunakan pesawat antariksa, Calnus. Dia akan ditemani oleh teman masa kecilnya Reimi Saionji ( レイミ サイオンジ ) dalam menjalankan misi-misinya. Selanjutnya Edge dan Reimi akan bertemu dengan teman-teman lainnya seperti:

Faize Sheifa Beleth ( フェイズ シッファー ベレス ) pemuda eldarian yang perawakannya seperti elf ini bersenjatakan rapier dan jago dalam sihir dan serangan fisik. Memiliki kebiasaan jika marah matanya kan berubah merah;
Lymle Lemuri Phi (
リムル レムリ ファイ ) gadis berumur 15 tahun pernah mengalami trauma yang membuat tubuhnya tidak dapat menua. Bersenjatakan tongkat dan ahli dalam sihir;
Bacchus D-79 (
バッカス・D-79 ) seorang peneliti yang mengubah dirinya sendiri menjadi cyborg agar bisa melanjutkan penelitiannya. Bersenjatakan gun dan portable launcer;
Meracle Chamlotte (
メリクル・シャムロット ) gadis bertelinga kucing ini berasal dari planet Roak ( yup! planet dari star ocean first departure!) orang yang memiliki keingintahuan yang tinggi dan selalu ceria. Bersenjatakan cakar dan memiliki kecepatan yang tinggi;
Crowe F. Almedio (
クロウ・F・アルメディオ ) teman masa kecil Edge dan Reimi dan kapten dari Spaceship 001 dalam usia 21 tahun. Tipe orang yang tenang dan berpikir dulu baru bertindak. Bersenjatakan double sword;
Myuria Tionysus (
ミュリア・ティオニセス ) gadis yang menjadi salah satu investigation team dari En II menjelajah ke planet-planet untuk mempelajari geografisnya. Bersenjatakan two-handed staff dan mahir dalam sihir heraldy dan memiliki kecepatan yang tinggi. Sedang mengejar seorang pria misterius;
Welch Vineyard (
ウェルチ・ビンヤード ) yup! gadis yang entah-kenapa selalu muncul di setiap seri star ocean kembali lagi ! Welch adalah sub-operator dari Calnus dan yang bertanggung jawab dalam item creation. Walaupun begitu dia tidak berada dalam pesawat namun dia berkomunikasi dari bumi. Masih ditemani handy stick kesayangannya;
Arumat P. Thanatos (
エイルマット・P・タナトス ) seorang eldarian dengan rambut putih dan luka sobek dari mata kanan ke pipi kirinya. Memilih sabit besar sebagai senjatanya;
dan yang terakhir adalah Sarah jerand (
サラ・ジェランド ) seorang featherfolk yang memiliki sepasang sayap. Bersenjatakan tombak dan mahir dalam sihir. Memiliki nama yang sama seperti Erys dan Ioshua jerand dari star ocean first departure.

yup kira-kira segitu dulu reviewnya ! see in the next issue !

Senin, 02 Februari 2009

Engkau yang dihatiku



Disini ku menatap langit
Biru indah
Awan-awan menari ceria berpasangan beriringan
Apakah engkau menatap langit yang sama denganku ?

Disini ku bernyanyi
Di bawah pohon di tengah hamparan rumput
Melantunkan lagu kasih
Apakah engkau melantunkan nada yang sama denganku ?

Disini ku mengenang
Hatiku selalu menggambarkan setiap detil wajahmu
Senyummu selalu membangkitkan hariku
Apakah engkau selalu mengenangku di hatimu ?

Disini ku terdiam
Termenung menanti kehadiranmu
Tiap detik mengiris hatiku
Akankah engkau menjemputku ?

Engkau yang ada dihatiku
Tidakkah engkau menatap langit yang sama ?
Tidakkah engkau melantunkan nada yang sama ?
Tidak adakah aku dihatimu ?
Tidak akankah engkau menjemputku ?!

Aku menunggumu
mengeluarkanku dari kehampaan ini
Aku terus menantimu...

Minggu, 04 Januari 2009

Realta Nua chapter I

Realta Nua
~Persahabatan, cinta dan impian~

CHAPTER-I
A Trip to Batavia

Gedung-gedung, pepohonan, rambu-rambu tak ada yang berbeda semua sama, baik di Jepang maupun Indonesia, tentu saja dibelahan dunia manapun juga. Membosankan, pikirku. Aku hanya menatap rambu demi rambu yang terlewati bus pariwisata yang kunaiki ini. 1…2… aku mencoba menghitung rambu yang ada hanya untuk menghilangkan rasa bosanku 3…4… belum sampai hitungan ke lima teman sebangku-ku menepuk bahuku, tepukannya membuatku kaget dan melewatkan beberapa rambu yang seharusnya kuhitung sehingga aku harus mengulangnya dari awal.

“Shion! Apa yang kau lakukan ?” tanyanya penasaran, aku tetap memandang rambu-rambu diluar.

Dia adalah teman sekelasku, Risa namanya. Risa adalah temanku di Tokyo sejak kecil, ia dan aku bagaikan saudara kembar yang tidak dapat dipisahkan lagi, dimana ada Shion disitu lah ada Risa begitulah anggapan teman-teman. Aku dan dia memilih jurusan yang sama, fakultas budaya jurusan budaya Indonesia, tidak hanya mempelajari bahasanya saja tapi kami juga mempelajari tarian-tariannya sampai bahasa-bahasa tradisionalnya, aku pernah melihatnya menarikan salah satu tarian dari Padang Tari Piring, tarian itu menggunakan piring di kedua tangannya lalu menarikan sedemikian rupa sehingga piring tersebut tidak jatuh tetapi tidak untuk Risa ketika ia menarikannya ia menarikan sedemikian rupa SEHINGGA piring-piring tersebut terlempar ke segala arah dan pecah, aku waktu itu hanya bisa tertawa terpingkal-pingkal hingga rasanya perutku sudah tidak bisa menahan tawa lagi. Pernah juga suatu kali kami kedapatan tugas tentang wayang di Indonesia lalu Risa mengajakku menonton teater wayang yang diadakan fakultas budaya, saking panjangnya cerita dalam wayang tersebut aku dan Risa harus menonton semalam suntuk hingga jam 5 pagi! keesokan harinya kami berdua masuk angin dan meminta kepada dosen untuk diundurkan presentasinya.

“Kamu dengar ngga sih ??” tanyanya sekali lagi

“Iya iya, aku lagi ngitungin rambu-rambu di jalan, kamu mau ikut?”

“Ngga makasih, kenapa ngga sekalian aja ngitungin bulu kucingku, si Muki?”

“Kamu bawa si Muki?”

“Ngga”

“Ya udah rambu aja kalo gitu”

Risa hanya menghela nafas setelah berusaha menghiburku, lalu dia mengeluarkan mp3-nya dan mendengarkan beberapa lagu favoritnya dan menyanyikan keras-keras sehingga sangat mengganggu konsentrasiku dalam menghitung rambu-rambu, aku yakin dia sengaja melakukannya untuk mengerjaiku, tetapi aku berusaha menghiraukannya lalu melanjutkan menghitung.

1…2…3…plok! Sekali lagi Risa menepuk bahuku, tetapi sekarang lebih keras yang pasti suaranya membangunkan temanku yang sedang tidur dibangku belakang, dan sekali lagi juga ia membuatku melewatkan beberapa rambu sehingga aku harus mengulangnya dari awal.

“Apa lagi??” tanyaku ketus.

“Lihat!” dia mendekatkan dirinya padaku lalu membalikkan wajahku menggunakan kedua tangannya menuju keluar jendela, “Itu Monas! Tujuan pertama kita!”

Aku, Risa dan seluruh penumpang bus tersebut segera keluar dan berhambur diluar bus. Bangunan tinggi dengan ujungnya berwarna kuning yang menyerupai api pada obor dan dikelilingi tanah lapang yang luas terhampar ini adalah Monas. Monas dibangun sebagai symbol kota Jakarta, ujungnya yang berwarna kuning berbentuk seperti api obor tersebut ternyata dilapisi emas murni ! ya Tuhan jika saja aku dapat naik ke atas dan mengikir “sedikit” saja benda kuning tersebut aku akan bersyukur sekali ya Tuhan, pikirku dengan mata berbinar-binar, Risa yang menyadari hal tersebut menyipitkan matanya memandangiku, pandangan matanya tersebut seperti penuh arti… dari sisi negatif.

Pada lantai dasar monas ini terdapat diorama, patung-patung, yang mengkisahkan perjuangan bangsa Indonesia dari sebelum kemerdekaan, memproklamirkan kemerdekaannya hingga tragedy G30SPKI yang terkenal memakan banyak korban jiwa tersebut. Detil juga diorama nya, pikirku seraya memandangi patung-patung berbentuk manusia yang berjejer dihadapanku. Risa pun tidak kalah kagumnya melihat patung-patung tersebut tetapi memiliki komentar yang berbeda, “Kira-kira ada diorama kakek ga ya?” Aku yang mendengarnya tak dapat berkomentar apa-apa, memangnya kakekmu itu dulu penjajah ya??

Tujuan selanjutnya ialah Taman Ismail Marzuki, disitu tempat kesenian-kesenian digelar dari wayang, gamelan hingga yang terkenal ialah Rama Sinta. Risa sangat menyukai cerita dalam Rama Sinta. Pernah suatu saat fakultas budaya mengadakan pentas seni aku, Risa dan kelompokku yang lain memilih Rama Sinta untuk dimainkan, Risa sebagai Sintanya sedangkan aku menjadi Hanumannya. Risa yang tidak biasa memakai pakaian Sinta merasa kesulitan dalam bergerak alhasil ketika pertarungan Rama dan Hanuman melawan Rawana, tokoh jahat pada kisah Rama Sinta, Rawana yang menyekap Sinta erat-erat dipelukannya seharusnya bertarung melawan Rama dan Hanuman tetapi karena ulah Risa yang tidak sengaja terpleset kain yang ia kenakan dan terjatuh kebelakang bagaikan seorang pegulat melakukan backdrop Rawana pingsan dan akhirnya kisah Rama Sinta berakhir dengan ending yang berbeda dari cerita sebenarnya.

“Kira-kira gimana ya kisahnya?” tanya Risa penasaran.

“Bukannya kita pernah memainkannya?”

“Iya, dengan ending yang berbeda”

Aku hanya diam mendengarnya dan berusaha tidak mengingat-ingat kejadian yang memalukan tersebut, beberapa saat kemudian teater dibuka dan berbagai kesenian ditunjukan dari gamelan yang meng-instrumen-kan lagu-lagu modern saat ini hingga kisah Rama Sinta yang dimainkan oleh pemain-pemain yang sudah berpengalaman sehingga kejadian Sinta mengalahkan Rawana tidak terdapat dalam drama ini.

“Hei, Shion...” tanya Risa pandangannya tetap pada panggung teater di depannya

“Apa lagi...??” balasku kecut tanpa menoleh sama sekali.

“...Jika suatu hari aku menghilang, seperti cerita Sinta di Rama Sinta...” gumam Risa, suaranya terdengar sedikit lirih, tangannya meraih lengan bajuku, “...kamu akan mencari dan menemukanku, kan?” lanjutnya namun dengan pandangan yang lurus menatap mataku dan suara yang lebih tegas. Suasana jadi hening, aku dan Risa hanya terdiam bertatapan.

“... yang ada jatah makan siangmu aku makan”